KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “REAKSI ENZIMATIS”.
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Pencernaan, macam-macam enzim yang ada dalam pencernaan makanan ( fungsi dan letak ), dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang “Kerja Enzimtis”.Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Yogjakarta, 07 Nopember 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah hal yang penting yang wajib di pelajari oleh mahasiswa atau mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Salah satu nya mempelajari Ilmu Biologi tentang sistem pencernaan manusia.Pada makalah ini kita akan membahas tentang sistem pencernaan manusia yang meliputi definisi, enzim dan juga penyebab terjadinya reaksi enzimatis.
B. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam hal ini adalah:
1. Apa itu pencernaan
2. Reaksi enzimatis dalam pencernaan makanan (fungsi, macam, lokasi, dsb)
3. Penyabab terganggunya reaksi enzimatis
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan makalah yang saya buat ini :
1. Sebagai salah satu tugas untuk mengikuti mata kuliah Biologi
2. Untuk mengetahui sistem pencernaan manusia
3. Untuk mengetahui penyebab terganggunya reaksi enzimatis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pencernaan
Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme di mana suatu makhluk hidup memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi. Pencernaan terjadi pada organisme multi sel, sel, dan tingkat sub-sel, biasanya pada hewan.
Pencernaan biasanya dibagi menjadi aktivitas mekanik dan kimia. Dalam kebanyakan vertebrata, pencernaan adalah suatu proses banyak-tingkat dalam sebuah sistem pencernaan, setelah ingesti dari bahan mentah, kebanyakan organisme lain. Proses ingesti biasanya melibatkan beberapa tipe manipulasi mekanik.
Pencernaan dibagi menjadi lima proses terpisah:
- Injesti: Menaruh makanan di mulut
- Pencernaan mekanik: Mastikasi, penggunaan gigi untuk merobek dan menghancurkan makanan, dan menyalurkan ke perut.
- Pencernaan kimiawi: Penambahan kimiawi (asam, 'bile', enzim, dan air) untuk memecah molekul kompleks menjati struktur sederhana
- Penyerapan: Gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan 'lymphatic capallaries' melalui osmosis, transport aktif, dan difusi
- Penyingkiran: Penyingkiran material yang tidak dicerna dari 'tract' pencernaan melalui defekasi.
B. ENZIM DALAM PENCERNAAN
1. Enzim ptialin
Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa .
2. Enzim amilase
Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah ( parotis ) di mulut dan kelenjar pankreas.Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.
3. Enzim maltase
Enzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa menjadi molekul glukosa . Glukosa merupakan sakarida sederhana ( monosakarida ). Molekul glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat mengangkut glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.
4. Enzim pepsin
Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen . Selanjutnya pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin . Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu pepton . Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.
5. Enzim tripsin
Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas jari ( duodenum ). Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul pepton . Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino membentuk protein untuk berbagai kebutuhan sel.
6. Enzim renin
Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.
7. Asam khlorida (HCl)
Asam khlorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh kelenjar didalam dinding lambung. Asam khlorida berfungsi untuk membunuh mikroorganisme tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam khlorida yang tidak stabil dan cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang lambung yang sering disebut penyakit ”mag”.
8. Cairan empedu
Cairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu mengandung zat warna bilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah ( erithrosit ) yang tua atau telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi empedu yaitu memecah molekul lemak menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga membentuk suatu emulsi . Lemak yang sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana lagi.
9. Enzim lipase
Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari ( duodenum ). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Carlipase yaitu : Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening, sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase memecah molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening ( limfe ). Enzim pencernaan bekerja untuk mempercepat reaksi pada pencernaan makanan, tetapi enzim pencernaan tidak ikut diproses.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM
a. Temperatur
Karena enzim tersusun dari protein, maka enzim sangat peka terhadap temperature. Temperature yang terlalu tinggi dapat menyebabkan denaturasi protein. Temperature yang terlalu rendah dapat menghambat reaksi. Pada umumnya temperatur optimum enzim adalah 30 – 400C.
Kebanyakan enzim tidak menunjukkan reaksi jika suhu turun sampai 00c , namun enzim tidak rusak, bila suhu normal maka enzim akan aktif kembali . enzim tahan pada suhu rendah, namun rusak diatas suhu 500c.
Kebanyakan enzim tidak menunjukkan reaksi jika suhu turun sampai 00c , namun enzim tidak rusak, bila suhu normal maka enzim akan aktif kembali . enzim tahan pada suhu rendah, namun rusak diatas suhu 500c.
b. Perubahan pH
Enzim juga sangat terpengaruh oleh pH. Perubahan pH dapat mempengaruhi perubahan asam amino kunci pada sisi aktif enzim sehingga menghalangi sisi aktif berkombinasi dengan substratnya. pH optimum yang diperlukan berbeda – beda tergantung jenis enzimnya.
c. Konsentrasi enzim dan substrat
Agar reaksi berjalan optimum, maka perbandingan jumlah antara enzim dan zubstrat harus sesuai. Jika enzim terlalu sedikit dan substrat terlalu banyak reaksi akan berjalan lambat bahkan ada substrat yang tidak terkatalisasi . semakin banyak enzim, reaksi akan semakin cepat.
d. Zat Inhibitor
Zat inhibitor atau yang biasa disebut inhibitor saja adalah suatu molekul atau zat yang menghambat kerja enzim. Cara kerja inhibitor ini terdapat 2 macam, yaitu inhibitor nonkompetetif dan inhibitor kompetetif.
Zat inhibitor atau yang biasa disebut inhibitor saja adalah suatu molekul atau zat yang menghambat kerja enzim. Cara kerja inhibitor ini terdapat 2 macam, yaitu inhibitor nonkompetetif dan inhibitor kompetetif.
Ø Inhibitor Nonkompetetif
Pada inhibitor nonkompetetif zat yang mengahambat tidak berkompetisi dengan substrat untuk bergabung dengan sisi aktif enzim. Zat ini bergabung dengan enzim pada sisi yang lain. Akibatnya, berubah dan bentuk sisi aktif tigak sesuai lagi dengan substratnya. Hal ini mengakibatkan enzim tidak dapat mengkatalisis substrat.
Pada inhibitor nonkompetetif zat yang mengahambat tidak berkompetisi dengan substrat untuk bergabung dengan sisi aktif enzim. Zat ini bergabung dengan enzim pada sisi yang lain. Akibatnya, berubah dan bentuk sisi aktif tigak sesuai lagi dengan substratnya. Hal ini mengakibatkan enzim tidak dapat mengkatalisis substrat.
Ø Inhibitor Kompetetif
Pada inhibitor kompetetif zat yang menghambat kerja enzim ikut berkompetisi dengan substrat karena mempunyai sisi molekul yang hampir sama dengan sisi molekul substrat. Dengan demikian, antara zat inhibitor dengan substrat terdapat persainagn untuk bergabung dengan sisi aktif enzim
Pada inhibitor kompetetif zat yang menghambat kerja enzim ikut berkompetisi dengan substrat karena mempunyai sisi molekul yang hampir sama dengan sisi molekul substrat. Dengan demikian, antara zat inhibitor dengan substrat terdapat persainagn untuk bergabung dengan sisi aktif enzim
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme di mana suatu makhluk hidup memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi. Pencernaan terjadi pada organisme multi sel, sel, dan tingkat sub-sel, biasanya pada hewan. Pencernaan dibagi menjadi lima proses terpisah:
- Injesti: Menaruh makanan di mulut
- Pencernaan mekanik: Mastikasi, penggunaan gigi untuk merobek dan menghancurkan makanan, dan menyalurkan ke perut.
- Pencernaan kimiawi: Penambahan kimiawi (asam, 'bile', enzim, dan air) untuk memecah molekul kompleks menjati struktur sederhana
- Penyerapan: Gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan 'lymphatic capallaries' melalui osmosis, transport aktif, dan difusi
- Penyingkiran: Penyingkiran material yang tidak dicerna dari 'tract' pencernaan melalui defekasi.
Enzim Ptialin terdapat di dalam air ludah berfungsi untuk mengubah amilum menjadi glukosa, enzim Amilase terdapat pada mulut dan pankreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi sakrida, enzim Maltase terdapat dalam usus dua belas jari berfungsi untuk mengubah maltosa menjadi glukosa, enzim Pepsin terdapat di kelenjar lambung berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton, enzim Tripsin terdapat di kelenjar pankreas berfungsi untuk mengubah asam amino, enzim Renin terdapat di dinding lambung berfungsi untuk mengendapkan kasein dari air susu, enzim Lipase terdapat dalm lambung berfungsi untuk memecah lemak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim yaitu temperatur, perubahan pH, konsentrasi enzim substrat, dan zat inhibitor ( kompetetif dan non kompetetif ).
· Bruce Alberts, Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff, Keith Roberts, and Peter Walter (2002). Molecular Biology of the Cell - How Cells Obtain Energy from Food (edisi ke-4). Garland Science. ISBN 0-8153-3218-1.
· http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2089413-zat-aktivator-dan-zat-inhibitor/#ixzz1cAm0q7FD
· http://www.crayonpedia.org/mw/Enzim_1